Thursday, October 28, 2010

angkot (1)

sopir angkot (A): bayarnya kurang nih.
saya (S): kan biasanya segitu, pak.
A: tapi tadi kan ngetem, jadi kurang dong kalo cuma bayar segini.
S: lha saya ngga minta bapak untuk ngetem. malah ini saya rugi waktu. mau ngga mau pokoknya segitu, saya ngga mau bayar lagi. titik! (langsung ngeloyor pergi).

:-/

Tuesday, October 26, 2010

milist,,

lagi banyak bencana gini, eh di milist itu malah rame ngomongin hal yang ngga penting banget.

hmm, dari dulu ngga pernah ketemu gimana caranya mensetting milist tersebut untuk sesuatu hal yang bener-bener kongkret.





any idea, guys?

Monday, October 11, 2010

Era VOC vs Era Kemerdekaan

Menurut saya, keadaan Indonesia sekarang relatif masih sama dengan kondisi jaman VOC. Sebab pokoknya ada tiga hal:

1. Ekonomi Indonesia masih bertumpu pada sektor komoditas (pertambangan, perkebunan, hasil hutan, gas, dan minyak). Persis seperti jaman VOC.

2. Timbulnya kebijakan pemerintah pada sektor pendidikan dan kesehatan yang tidak berpihak pada masyarakat kecil. Padahal kita tahu, bahwa syarat mutlak kemajuan negara adalah kualitas SDM.

3. Indonesia dulu diajajah oleh VOC dengan cara merangkul para penguasa lokal untuk bisa menguasai dan memonopoli sumber-sumber ekonomi, serta kemudian memberikan upah kepada para penguasa lokal ini atas jasanya. Artinya adalah, perkawinan antara pengusaha dan penguasa sudah terjadi sejak jaman VOC hingga saat ini. Dan harap diingat pula, bahwa VOC bangkrut karena korupsi, dimana korupsi di jaman sekarang juga tidak kalah canggih. Mari kita lihat konteks Freeport di Papua dan Exxon di Blok Cepu, tampaknya VOC telah digantikan oleh MNC. Hampir tidak ada keberpihakan kepada industri lokal untuk bisa berkembang dan bersaing dengan industri asing.


Beberapa waktu yang lalu, ada tulisan dari Gita Wiryawan, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, yang sangat "berpihak" kepada kekuatan asing, yaitu yang penting rakyat sejahtera tidak perlu peduli darimana datangnya kesejahteraan tersebut (entah dari keringat sendiri ataupun dikasih sama bule). Mengingat jabatan yang diembannya, bisa disimpulkan secara kasar bahwa tulisan tesebut mencerminkan kebijakan presiden saat ini. Tulisan bisa dilihat di: http://cetak.kompas.com/read/2010/10/07/04310355/nasionalisme.ekonomi.



Hari ini ada dua tulisan, di media yang sama, yang kontra terhadap pendapat Gita Wiryawan tersebut. Yaitu: http://cetak.kompas.com/read/2010/10/11/03361975/kesejahteraan.yang.berdaulat dan http://cetak.kompas.com/read/2010/10/11/03460669/nasionalisme.ekonomi.vs.rendemen.modal.



Tambahan:


1. Masyarakat Indonesia saat ini belum pintar-pintar amat. Toh buktinya pemilu saat ini masih berkutat pada pencitraan agar bisa menang. Kalau masyarakat sudah pintar, maka pencitraan tidak akan berguna, yaitu karena masyarakat lebih mengutamakan ideologi dan program kerja.

2. Masyarakat Indonesia pun tidak terlalu bebas juga, masih ada kasus Pritta & Bibit-Chandra dikriminalkan. Lagipula, kebebasan berpendapat tidak ada artinya jika pemerintah tidak mau mendengarkan. Atau mungkin hanya mau mendengarkan Bos Besar yang berkantor di White House.


Happy monday!

Saturday, October 09, 2010

packed my bag,,,


I think, I should pack my bag.
leaving it all behind.
leaving all the thing I'm hoping for.
leaving all the dream I've dreamed.

I'm bleeding in a dark cold lonely night,
hoping that you'll go off my mind as my blood flow through.
the thing is, I'll walk away and not looking back.
I'll gather my courage to start from the scratch.

yes, I know, you know, friendship is all that matters.


-----09.10.10

Thursday, October 07, 2010

economics,,,

Saya mungkin termasuk aneh karena kuliah S1 di bidang teknik tetapi menyukai ekonomi (dan sebangsanya).
Buku pertama yang saya baca adalah Built To Last, karya Jerry I Porras & Jim Collins, kira-kira pas saya kuliah tingkat II. Beruntung banget karena sekalinya baca buku tentang bisnis eh ternyata buku tersebut adalah buku yang sangat bagus dan menurut saya wajib dibaca oleh semua orang.
Setelah itu cukup banyak membaca buku2nya Hermawan Kertajaya, John C Maxwell, Jack Welch, dll. Sekarang sedang menyelesaikan baca buku The End of Poverty.

Makanya ketika pengen S2, jurusan yang saya inginkan adalah semacam MBA, MM, ME, dll.
Pernah daftar ke MBA Utrecht ga keterima, kemudian Innovation Management di Eindhoven ga keterima, trus ke Scotland juga ga keterima, nah sekarang jadi udah agak ilfil mau daftar2 lagi.

Eh, tapi ada anak FT yang meracuni jurusan yang sedang diambilnya, Engineering and Policy Analisis, di Deltf. Tampak menarik banget. Hmmm.
Ini resumenya:

http://www.tbm.tudelft.nl

In contemporary society, many of the most vexing issues we face cannot be solved by technology alone. Engineering excellence must be coupled with insight into societal needs and the mastery of project and process management tools.

At the intersection of technology and public policy
TU Delft's MSc Programme in Engineering and Policy Analysis (EPA) is an international interdisciplinary programme, designed to provide its graduates with a unique combination of technical, analytical and management skills. Equipped with these skills, graduates can play leading roles at all levels of society, solving complex problems that arise when the interests of public and private parties conflict. Crossing the boundaries of technical and non-technical disciplines, the programme can be said to be situated at the intersection of technology and public policy.

More than technical skills
The purpose of the EPA Programme is to provide students not only with the technical skills that you would expect to acquire in a standard engineering curriculum, but also with analytical, modelling, and problem solving skills. The core of the programme consists of policy analysis, systems modelling, economics and management courses. With a strong international orientation, EPA places particular emphasis on comparative analysis, as well as intercultural cooperation and project management.

Programme structure
The four main themes in Engineering and Policy Analysis are

  • Policy Analysis
  • Economics
  • Systems Modelling
  • Management


-------Menarik kan??? ;p
*starting day dreaming*

Wednesday, October 06, 2010

itu tergantung pribadi masing-masing,,

itu tergantung pribadi masing-masing...
betapa saya membenci kalimat tersebut.
ya, saya tahu bahwa setiap orang mempunyai prinsip masing-masing.

tetapi......setiap orang berhak untuk mengatakan apa yang ada di pikirannya. itu sudah dijamin oleh negara dan PBB.

mungkin masalahnya bukan takut untuk berbicara, tetapi karena tidak yakin terhadap apa yang menjadi prinsip hidupnya, sehingga untuk mengutarakan pendapatnya pun ragu.

ngomong aja lah. menurut kamu gimana, itu benar atau salah. ngga perlu takut ini atau takut itu.
asal dikeluarkan melalui serangkaian pemikiran berdasarkan prinsip-prinsip tertentu, insyaAllah apa yang kamu bicarakan bukan omong kosong.
lagipula, anak muda gitu lho, ngga perlu khawatir apa-apa.

:D

Sunday, October 03, 2010

Rocket Man,,

Setiap lebaran (atau setiap pulang ke rumah), ibu saya selalu mengatakan sesuatu yang menunjukkan bahwa beliau sangat menginginkan anak-anaknya bisa di dekat beliau setiap saat.
Ya, ibu saya sedang terjangkiti empty nest syndrom, dan itu saya maklum karena dari tiga bersaudara, dua diantaranya, yaitu saya dan adik cewe saya merantau. Hanya untungnya adik saya merantau di Semarang, jadi bisa mudik dua minggu sekali. Sedangkan saya paling 3-4 bulan sekali baru pulang ke Magelang.
Saya pun juga sedih sekali harus meninggalkan ibu dan adik-adik saya. Tapi apa daya, faktor kompetensi yang membuat saya harus mencari penghidupan di dekat-dekat pusat keuangan negara (sering disebut Jakarta).

Nah, ketika suatu malam, saya sedang sedih karena teringat ibu saya, dan juga kangen sama seseorang, eh di sebuah serial TV ada lagu yang pas banget deh. Judulnya Rocket Man, dinyanyikan oleh Elton John. Cekidot.


She packed my bags last night pre-flight
Zero hour nine a.m.
And I’m gonna be high as a kite by then
I miss the earth so much I miss my wife
It’s lonely out in space
On such a timeless flight

And I think it’s gonna be a long long time
Till touch down brings me round again to find
I’m not the man they think I am at home
Oh no no no I’m a rocket man
Rocket man burning out his fuse up here alone

Mars ain’t the kind of place to raise your kids
In fact it’s cold as hell
And there’s no one there to raise them if you did
And all this science I don’t understand
It’s just my job five days a week
A rocket man, a rocket man

And I think it’s gonna be a long long time...


T_T