Thursday, September 23, 2010

sukses tuh hewan berjenis apa sih???

di antara teman-teman seangkatan di kampus, mungkin saat ini saya adalah orang yang paling bingung dengan masa depan saya. gimana tidak. di saat teman-teman yang lain merencanakan menikah atau akselerasi karir, saya masih disibukkan dengan pertanyaan : "apakah yang Allah inginkan dariku?".

jadi gini, saya masih bingung dengan jalan apa yang ingin
saya ambil. background saya adalah engineer, engineering physics tepatnya, dengan spesialisasi di lighting dan acoustics.
sebagai engineer, apalagi engineering physics, sebenernya
saya bisa masuk kemana-mana. ke industri proses bisa, ke EPC bisa, bahkan ke dunia eksplorasi perut bumi pun bisa. dengan background pendidikan yang frontier, di perbatasan, saya "tinggal" belajar lagi untuk memperdalam sesuatu. tapiiiiiiii.... heuuuh... ini berat... *bentar minum dulu*.

mulai darimana ya. ah mulai dari pas dulu masih kuliah aja ya, eh dari masih kecil aja deh.

jadi. dari kecil
saya diajarkan untuk punya integritas. artinya adalah berusaha untuk mencapai kebenaran secara menyeluruh. setengah benar bukanlah kebenaran. dan setitik keburukan adalah keburukan, harus berani mengakui itu. itulah yang diajarkan almarhum ayah saya.

sejak
smp saya sudah suka menonton Dunia Dalam Berita. sebabnya adalah karena antara jam 7-9 malem TV harus mati. jadilah tiap habis belajar saya menonton berita yang kontennya kebanyakan politik dan ekonomi dunia itu. akibatnya saya jadi tahu konflik irak-kuwait, konflik korsel-korut, konflik israel-palestina, konflik china-taiwan, konflik us-kuba, dan konflik-konflik yang lain. juga waktu itu sudah tahu apa bedanya partai republik dan partai demokrat, bedanya clinton dengan bush sr., dll.
jadi, dunia politik dan ekonomi sudah merasuk ke dalam pikiran sejak masih abg. ngeri betul deh.

trus di saat kuliah, saya banyak membaca buku manajemen, ekonomi, leadership, dan politik. buku kuliah malah jarang dibaca (kecuali saat tingkat 4), hehe.
buku yang sangat berpengaruh di antaranya adalah Built to Last, skill with people, buku2nya John C Maxwell, daannnn ini yang bikin teracuni adalah buku2nya ICW (Indonesian Corruption Watch) dan Confession of an Economic Hitman.

nah dua buku itu benar-benar merubah hidup saya.

dulu, ketika awal-awal masuk ITB, saya berangan-angan kerja di perusahaan besar, multi national gitu lah, biar bisa dapet gaji gede. dengan gaji gede saya bisa membuat diri saya mandiri, cepat nikah, beli rumah bagus, bisa mengakses fasilitas kesehatan yang bagus, dan bisa memberikan jaminan pendidikan yang baik buat anak-anak saya kelak. serta bisa menghajikan ibu saya selagi beliau masih sehat.

eh, dasar buku kritis itu racun sih ya. dari buku-buku ICW saya jadi tau bagaimana negara kita yang kaya raya ini dimiskinkan sedemikian rupa oleh bule asli maupun bule berkulit sawo matang. dari bukunya John Perkins, saya jadi tau bahwa perusahaan-perusahaan asing yang keren dan bergaji besar itu datang untuk merampok negara. ah sudahlah saya tidak usah membahas bagaimana mekanismenya, bikin sakit hati.

nah, imbasnya adalah, pertama, saya jadi tidak mau bekerja di perusahaan asing, terutama perusahaan yang terang-terangan mengeksploitasi alam indonesia maupun hanya menempatkan indonesia sebagai pasar. kedua, saya jadi malas bekerja di pemerintahan dan BUMN karena korupsinya yang aduhai (dan saya buktikan sendiri sekarang-sekarang). ketiga, saya jadi pengen balik ke kampung, karena saya tau bahwa masyarakat pedesaan (daerah) adalah masyarakat yang jadi korban dari praktek neokolonialisme ala kapitalis global dengan antek-antek neolib dengan agen di Indonesia-nya. keempat, saya jadi pengen mendalami politik dan ekonomi, ya semacam pengen masuk ke dunia politik, biar bisa berkontribusi dalam memajukan negara dengan lebih baik lagi karena kehidupan sebagai engineer di negara ini menurut saya hanya menjadi alat dari berbagai kepentingan.

repot kan jadinya. secara ijasah saya engineer, eh ini maunya masuk ke politik. politik disini adalah bermain di dalam kebijakan publik. bentuknya bisa saja menjadi pemangku jabatan, atau bisa juga menjalankan semacam LSM yang bergerak di pengembangan komunitas (community development).

nah dimanakah saya sekarang? saat ini masih terpuruk, yang menurut salah satu alumni jurusan saya, di dunia akuarium. disebut akuarium karena tampak indah dan nyaman, padahal sebenarnya sedang mengkerdilkan diri sendiri, keluar dari sunnah manusia sebagai khalifah yang seharusnya bertualang di dunia ini dengan gagah berani untuk memperjuangkan mimpi dan idealisme.

ah korupsi memang telah merenggut mimpi banyak orang. termasuk saya yang pengen masuk ke dunia politik tapi alergi dengan segala bentuk kanibalisme disana.
setiap hari kita melihat orang makin susah, anak putus sekolah, orang miskin tidak mendapat pelayanan kesehatan, dan itu semua hanya disebabkan oleh makhluk busuk bernama koruptor. setiap kebaikan di negara ini dijegal oleh monster bau tengik bernama koruptor.

sementara ini, saya hanya bisa mengangan-angankan apa yang ingin saya lakukan. masih sibuk juga memikirkan bagaimana saya bisa membiayai sekolah kedua adik saya sih. sementara ini yang penting survive dulu. eh saya ngga lupa kok dengan mimpi saya. akhir-akhir ini sedang mencermati sebuah program S2 di negara nan jauh disana bernama Engineering and Policy Analysis. tampak menarik.

kembali ke judul. sukses itu apa sih? buat saya, sukses adalah ketika kita nanti kembali ke Allah, kita dengan mantap melaporkan bahwa kita sudah mendayagunakan semua fasilitas yang Allah berikan untuk kemuliaan agama dan masyarakat. soal apakah Allah berkenan dengan apa yang kita lakukan atau tidak, itu urusan Allah. yang ini adalah pengaruh dari Abah Rama. ya Abah Rama adalah pe-racun saya yang lain. :D

No comments:

Post a Comment