Sunday, February 08, 2015

Latah Mobnas

Sejauh ini (hingga jam 6 pagi, 7 Feb 2015), saya tidak menemukan kata MOBNAS keluar dari pejabat Indonesia. Istilah "mobnas" adalah INTERPRETASI media atas penandatanganan MoU Proton dengan perusahaan Hendropriyono, business to business. Para penghuni socmed kemudian latah pakai istilah mobnas tanpa menelisik lebih jauh apakah itu layak disebut mobnas.
Lebih jauh, media-media tidak memberikan definisi yang jelas tentang mobnas. Misalnya, disebut mobnas jika ia mendapatkan insentif dari pemerintah atau fasilitas khusus dari negara. Atau, digelari mobnas jika pemerintah mewajibkan penggunaannya untuk keperluan tertentu. Tapi nyatanya tidak ada keterangan definisi tersebut.
Di lain pihak, Proton disebut sebagai "mobil nasional" bukan tanpa alasan. Seperti halnya mobnas Timor di era Orba, Proton mendapatkan berbagai insentif, fasilitas, dan bantuan dari pemerintah terkait dengan pembiayaan, pajak, produksi, distribusi, dan pemasaran.
Sepanjang yang saya tahu, belum ada informasi apapun apakah pemerintah akan melakukan "intervensi" melalui berbagai insentif dan fasilitas terhadap kerjasama otomotif yang dilakukan oleh Hendropriyono ini. Kalau itu yang terjadi, kenapa media menyebut "mobnas"? Mungkin teman-teman yang sudah memberi label mobnas berkenan menjelaskan.

No comments:

Post a Comment